Minyak rem merupakan komponen penting dalam sistem pengereman motor, dan keamanan pengendara sangat bergantung pada kondisi minyak rem yang baik. Ada lima tanda utama yang menunjukkan bahwa minyak rem motor perlu segera diganti. Pertama, bunyi menggerit atau berdecit saat menginjak rem bisa jadi akibat sistem rem yang kekurangan pelumasan karena minyak rem menipis. Kedua, jika respons rem terasa kurang pakem atau lemah, hal ini bisa disebabkan oleh tekanan hidrolik yang tidak optimal akibat volume atau kualitas minyak rem yang berkurang.
Selanjutnya, jika warna minyak rem berubah menjadi keruh atau gelap, maka itu bisa menjadi tanda kontaminasi oleh kotoran, air, atau partikel logam. Periksa juga level minyak rem di reservoir, jika turun di bawah garis minimum, meskipun tidak terdapat kebocoran, maka minyak sudah menipis dan perlu segera diganti. Terakhir, jika muncul gelembung udara pada selang atau sistem hidrolik saat pengecekan, itu bisa menandakan adanya udara dalam sistem yang dapat mengurangi efektivitas pengereman.
Bahaya jika tidak mengganti minyak rem termasuk pengereman yang bisa menjadi blong saat dibutuhkan, kerusakan pada komponen rem seperti seal karet, piston, dan kaliper, serta efek panas ekstrem yang dapat menyebabkan penurunan pengereman. Disarankan untuk mengganti minyak rem setiap 1-2 tahun sekali atau setiap 10.000-25.000 km, tergantung pada jenis motor dan pola penggunaan. Jaga kualitas dan jumlah minyak rem agar kondisi pengereman tetap optimal, karena keselamatan berkendara tidak hanya bergantung pada kondisi mesin atau ban, tetapi juga pada sistem pengereman yang baik. Jangan menunggu hingga terlambat, pastikan untuk melakukan penggantian minyak rem sesuai dengan tanda-tanda yang muncul.