Segera Selesaikan Program Elektrifikasi Desa untuk Mewujudkan Instruksi Presiden Prabowo Subianto
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menerima instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan permasalahan elektrifikasi desa, terutama dalam waktu lima tahun ke depan. Target tersebut mencakup ribuan desa dan dusun di Indonesia yang masih belum mendapatkan pasokan listrik. Dalam sebuah rapat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Bahlil menyampaikan bahwa target tersebut harus tercapai sesuai arahan Presiden.
Dalam konteks anggaran tambahan untuk program ini, Bahlil menegaskan bahwa tidak hanya sekedar meminta penambahan dana, tetapi lebih kepada komitmen untuk memastikan pembiayaan yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Menurut data Kementerian ESDM, hingga kuartal pertama 2025, sebanyak 10.068 lokasi desa dan dusun belum teraliri listrik oleh PT PLN (Persero) di Indonesia. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, terdapat lebih dari 1,2 juta rumah tangga yang belum tersentuh oleh listrik.
Untuk mencapai rasio elektrifikasi 100%, dibutuhkan investasi sekitar Rp 42,26 triliun menurut roadmap listrik desa yang telah disusun. PLN juga memperkirakan membutuhkan investasi hingga Rp 50,01 triliun hingga tahun 2029, terutama untuk program listrik pedesaan, peningkatan jam nyala listrik, dan bantuan pasang baru listrik (BPBL). Sehingga, untuk mencapai target Presiden Prabowo Subianto dalam menyelesaikan program elektrifikasi desa, diperlukan koordinasi antara Kementerian ESDM, PLN, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan implementasi yang efektif dan berkelanjutan.
Prabowo Titahkan Penerangan Listrik di Seluruh Desa RI
