Musim laporan keuangan kuartalan kembali dimulai, menarik perhatian para investor untuk mengamati kinerja emiten-emiten besar. Namun demikian, sentimen pasar tetap dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap kebijakan tarif dan tekanan makroekonomi lainnya. Analis top Wall Street lebih cenderung melihat potensi jangka panjang perusahaan daripada hanya fokus pada hasil jangka pendek. Mereka tertarik pada kemampuan perusahaan untuk bertahan dan tumbuh dalam kondisi pasar yang menantang.
Menurut data dari platform riset pasar TipRanks yang dilansir oleh CNBC International, terdapat tiga saham unggulan yang direkomendasikan oleh para analis terkemuka. Salah satunya adalah Uber Technologies (UBER) yang menjadi sorotan menjelang laporan keuangan kuartal keduanya yang dijadwalkan rilis pada 6 Agustus. Analis Evercore, Mark Mahaney memprediksi pertumbuhan Gross Bookings Uber akan naik 17% YoY menjadi USD 46,8 miliar, sedikit melampaui estimasi konsensus. Pendapatan juga diperkirakan tumbuh 18%, dengan EBITDA mencapai USD 2,09 miliar, sesuai dengan estimasi rata-rata analis.
Proyeksi ini didasarkan pada pengecekan industri yang menunjukkan tren permintaan konsumen yang positif, data pihak ketiga, serta roadshow non-deal (NDR) bersama manajemen Uber. Mahaney juga menggarisbawahi kesuksesan peluncuran layanan Waymo (robotaxi) di Austin sebagai katalis positif. Meskipun harga saham Uber telah mengalami kenaikan tajam sepanjang tahun ini, Mahaney tetap mempertahankan Uber sebagai top pick Evercore.
Dengan memberikan peringkat buy dan target harga USD 115, Mahaney mendapat ranking ke-219 dari lebih dari 9.800 analis di TipRanks, dengan akurasi 60% dan rata-rata imbal hasil 15,9%. TipRanks sendiri mematok target harga di USD 108 dan memberikan rating “Outperform” untuk saham Uber Technologies.