Perang Besar-besaran di China: Senjata Makan Tuan

by -29 Views

Perang harga besar-besaran sedang terjadi di China di berbagai sektor, mulai dari otomotif hingga industri panel surya. Fenomena ini tidak hanya menekan keuntungan perusahaan dan memperburuk deflasi nasional, tetapi juga menimbulkan dilema bagi konsumen. Di tengah perlambatan ekonomi, produsen mobil memberlakukan potongan harga besar-besaran dengan didorong oleh subsidi pemerintah. Hal serupa terjadi di sektor e-commerce dan layanan pesan-antar instan di mana perusahaan seperti Alibaba, JD.com, dan Meituan bersaing agresif dengan promosi gila-gilaan.

Pada satu sisi, konsumen merasakan keuntungan dari persaingan ini dengan adanya penurunan harga yang signifikan. Namun, bagi beberapa konsumen, penurunan harga juga menimbulkan ketidakpastian terkait kualitas produk dan fitur keselamatan. Beberapa konsumen melaporkan penurunan kualitas sebagai biaya tersembunyi yang dikesampingkan produsen demi menekan harga. Pemerintah China mulai bertindak dengan memperingatkan bahwa persaingan tidak sehat ini dapat merugikan konsumen dan mendorong produsen untuk fokus pada kualitas daripada hanya harga.

Efek dari persaingan harga di China juga mencapai pasar global, khususnya dalam industri mobil listrik. Produsen mobil listrik China mulai memasuki pasar global dan menawarkan fitur yang lebih baik dengan harga yang bersaing. Namun, tantangan muncul terkait dengan membangun rantai pasok lokal di Eropa untuk mendukung industri dalam negeri. Sejumlah produsen besar di Eropa telah merespons dengan memangkas jumlah tenaga kerja mereka sebagai akibat dari tekanan kompetitor dari China. Ini menunjukkan bahwa persaingan harga di China tidak hanya mempengaruhi pasar domestik tetapi juga pasar global secara keseluruhan.

Source link