Batalyon Intai Amfibi (Taifib) 3 Marinir telah berhasil mengamankan pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya dari ancaman kelompok bersenjata ilegal. Prajurit Taifib 3 Marinir melaksanakan infiltrasi, pergerakan cepat, dan penguasaan medan untuk menyergap dan mengamankan sejumlah titik strategis di sekitar pelabuhan. Latihan operasi Taifib 3 Marinir melibatkan pasukan pemukul reaksi cepat seperti Batalyon Infanteri (Yonif) 762/Vira Yudha Sakti, Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 20 Pawbili Pelle Alang, dan Satuan Brimob Polda Papua Barat Daya.
Komandan Pasmar 3 Brigjen (Mar) Andi Rahmat M, menyatakan bahwa latihan tersebut merupakan simulasi taktis menghadapi potensi ancaman berbagai seperti penyusupan, sabotase fasilitas pelabuhan, dan gangguan keamanan dari kelompok bersenjata ilegal. Tujuan dari latihan ini adalah untuk mengasah naluri tempur, memperkuat koordinasi antarsatuan, dan menumbuhkan respons cepat dalam menghadapi ancaman terhadap stabilitas keamanan wilayah, terutama yang berhubungan dengan kepentingan maritim nasional.
Wilayah pelabuhan memiliki peran vital dalam logistik dan distribusi di Papua Barat Daya, maka dari itu, latihan ini adalah upaya untuk memastikan kesiapsiagaan serta respons cepat dari seluruh elemen terhadap situasi darurat. Selain itu, kegiatan ini juga menegaskan komitmen TNI AL dan Korps Marinir dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan Indonesia serta memberikan rasa aman bagi masyarakat, terutama di wilayah strategis seperti Kota Sorong.