Wakil Ketua Komisi X, Maria Yohana Esti Wijayati mengkritik Badan Pusat Statistik yang menunda rilis data rutin secara tiba-tiba. Dalam rapat dengar pendapat dengan Badan Pusat Statistik, Maria mengatakan bahwa data-data dari BPS sangat dibutuhkan dalam melakukan validitas data-data. Salah satunya dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2026. Maria mempertanyakan alasan BPS menunda jadwal rilis Profil Kemiskinan di Indonesia Semester | 2025 dan Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Indonesia Semester I-2025. Sebelumnya, BPS akan merilis data kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran pada pukul 11.00 WIB, hari ini, Selasa (15/7/2025).
Namun, sejam sebelum pengumuman data, BPS mengabarkan penundaan Rilis Kemiskinan dan Tingkat Ketimpangan (rasio Gini) hanya melalui broadcast WhatsApp. Maria juga menyoroti ketepatan jadwal rilis data dalam pembahasan RAPBN 2026. Pasalnya, terdapat perbedaan target literasi dalam data yang dimiliki oleh Komisi X dengan data Perpusnas. Maria mencatat bahwa data literasi yang dimiliki Perpusnas menunjukkan angka yang berbeda dengan target yang telah disusun oleh Komisi X. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kelengkapan dan keakuratan data yang diperoleh.
![](https://beritaterpopuler.com/wp-content/uploads/2025/09/pemimpin-korea-utara-kim-jong-un-mengawasi-langsung-uji-coba-drone-pada-lokasi-yang-dirahasiakan-di.jpeg; charset="utf-8"-148x111.jpeg; charset="utf-8" "pemimpin-korea-utara-kim-jong-un-mengawasi-langsung-uji-coba-drone-pada-lokasi-yang-dirahasiakan-di.jpeg-charsetutf-8")
