Netanyahu Kelewatan: 2 Eks PM Israel Tolak Gaza Kemanusiaan

by -27 Views

Dua politisi terkemuka Israel, Yair Lapid dan Ehud Olmert, mengecam rencana pemerintahan PM Benjamin Netanyahu untuk membangun “kota kemanusiaan” di Gaza selatan, menyebutnya sebagai tindakan menahan warga Palestina di “kamp konsentrasi”. Mantan PM Yair Lapid, pemimpin partai oposisi terbesar Israel, menilai rencana ini buruk secara keseluruhan dari segi keamanan, politik, ekonomi, dan logistik. Begitu pula dengan Ehud Olmert, yang menganggap pembangunan kota baru tersebut sebagai bagian dari pembersihan etnis terhadap warga Palestina.

Pemerintah Israel menyatakan bahwa kota kemanusiaan ini akan menampung lebih dari dua juta warga Palestina yang saat ini tinggal di daerah padat penduduk di Gaza selatan. Citra satelit juga menunjukkan peningkatan operasi pembongkaran oleh pasukan Israel di Rafah, dengan jumlah bangunan hancur terus bertambah. Para pejabat kemanusiaan khawatir rencana pembangunan kamp interniran di Rafah dapat berujung pada pembersihan etnis warga Palestina dari Gaza, mirip dengan Nakba pertama pada tahun 1948.

Meskipun pemerintah Israel memastikan bahwa pemindahan warga Palestina bersifat sukarela, banyak pihak menolak rencana ini. Negara tetangga Israel dan negara-negara Arab lainnya mengecam usulan penggusuran tersebut, termasuk warga Palestina di Gaza sendiri yang sudah merasa lelah dengan konflik yang terus berlangsung. Netanyahu, bersama Presiden AS Donald Trump, terus mempertahankan rencana mereka untuk memindahkan warga Palestina dari daerah Gaza, meski hal ini menuai kritik yang tajam dari berbagai pihak terkait.

Source link