Mengungkap Duka Bos Mobil Sport Hyundai melalui Kisah Hot Hatch ICE

by -24 Views

Hot hatchback bertenaga bensin semakin sulit ditemukan karena peraturan emisi yang ketat di Eropa. Hyundai, misalnya, telah menghentikan produksi i20 N dan i30 N, memicu reaksi kecewa dari Joon Park, Wakil Presiden dan Kepala Hyundai N. Saingan Hyundai di pasar Eropa, seperti Volkswagen Polo GTI dan Golf GTI, juga menghadapi nasib serupa dengan berakhirnya produksi pada bulan Februari. Meskipun demikian, hot hatch masih tersedia di wilayah lain seperti Australia, di mana i20 N dan i30 N bahkan menerima facelift minor tahun lalu.

Dalam wawancara dengan Car Magazine, Joon Park mengungkapkan kekecewaannya atas penghentian produksi mobil-mobil bertenaga bensin tersebut. Sementara itu, Tyrone Johnson, Managing Director Europe Technical Center Hyundai N di Jerman, menyatakan bahwa mobil listrik adalah pilihan terbaik untuk melaju cepat dan mengklaim bahwa sebagian besar mobil bensin jauh lebih mengecewakan daripada Hyundai N.

Kedepannya, hibrida mungkin akan menjadi pilihan kompromi. Meski mesin bensin turbocharged 2.0 liter memiliki peluang kecil di pasar Eropa karena peraturan yang ketat, unit hibrida dengan mesin 1,6 liter nampaknya lebih mematuhi aturan tersebut. Namun, masih belum jelas apakah mobil performa listrik akan menggunakan transmisi manual seperti pendahulunya.

Selain model hot hatch, Hyundai juga telah mengkonfirmasi kehadiran Elantra N dengan mesin yang lebih besar, meskipun tidak untuk pasar Eropa. Kabar mengenai Kona N baru, baik yang bertenaga bensin maupun listrik, masih belum jelas. Meskipun Hyundai semakin terfokus pada mobil listrik, Joon Park menegaskan bahwa Hyundai N tidak menutup kemungkinan untuk memproduksi mobil sporty dengan mesin pembakaran di masa depan.

Source link