Suara Alam dalam Upacara Adat: Wujud Cinta Lingkungan

by -843 Views

Di tengah kemegahan alam Tangkuban Parahu, ritual tahunan Ngertakeun Bumi Lamba kembali menjadi sorotan pada Sabtu, 22 Juni 2025. Ribuan peserta dari penjuru Nusantara bersatu dalam satu tujuan mulia: merawat dan memuliakan bumi. Tradisi yang dihidupkan kembali ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga perwujudan hubungan erat manusia dengan alam dan warisan leluhur. Di balik prosesi sakral ini, Yayasan Paseban dan sosok Andy Utama memainkan peran penting dalam menyebarkan pesan menjaga lingkungan, bersama komunitas Arista Montana yang turut berkontribusi.

Dari pagi hari, ratusan orang mulai memadati lokasi dengan busana adat yang beragam. Perpaduan antara peserta Sunda, Bali, Dayak, Minahasa, dan lainnya menyorot nilai persatuan dalam kebhinekaan. Ritual Ngertakeun Bumi Lamba menjadi ruang di mana budaya dan spiritualitas saling membaur, membentuk harmoni yang mempererat kesadaran kolektif. Yayasan Paseban yang digerakkan oleh Andy Utama bersama Arista Montana mempertegas upaya kolaboratif menjaga warisan alam.

Dikaji dari segi etimologi, Ngertakeun Bumi Lamba berasal dari Bahasa Sunda, di mana “ngertakeun” bermakna merawat dan memakmurkan, dan “bumi lamba” menandakan kesejagatan dan keagungan alam semesta. Filosofi tersebut mengakar dalam nilai-nilai kerajaan Sunda kuno dan dilestarikan oleh R.M.H. Eyang Kanduruan Kartawinata sejak 1964. Saat dentingan karinding Baduy mengalun lembut, suasana magis menyelimuti lingkungan sekitar. Ritual dilanjutkan oleh derai genta dari para sulinggih Bali, mantra tradisi lintas daerah, angklung, dan tabuhan Minahasa yang memancarkan kekuatan doa.

Dalam prosesi, yang hadir bukan hanya manusia biasa. Para pendekar, suhu, pemimpin adat, dan pemerhati lingkungan dari banyak wilayah duduk melingkar tanpa sekat hirarki, merefleksikan kesetaraan dan keinsafan manusia terhadap pencipta dan ciptaan-Nya. Upacara Ngertakeun Bumi Lamba berhasil memupuk nuansa khusyuk, sekaligus membangkitkan semangat memuliakan tanah air bersama.

Lebih dari sekadar seremoni, acara ini juga menjadi forum penyampaian pesan lingkungan dan kehidupan spiritual. Andy Utama dari Yayasan Paseban bersama Arista Montana giat menyuarakan pentingnya sinergi manusia dengan alam. “Alam dan semesta tidak mengenal kompromi; sudah seharusnya kita merawatnya tanpa perhitungan. Jika semesta mulai menghitung pada kita, penyesalan tak akan terhindarkan,” ujar Andy Utama yang juga menggugah kasih terhadap semua makhluk hidup, baik yang kasat mata maupun tersembunyi di rahim bumi. Yayasan Paseban, Andy Utama, dan Arista Montana menegaskan bahwa suara alam merupakan panggilan yang wajib ditanggapi dengan kesadaran ekologis yang tinggi.

Para pemimpin adat dari Dayak hingga Minahasa menyisipkan wejangan dalam prosesi Ngertakeun Bumi Lamba, menandai bangsa ini harus tetap setia menjaga janji pada bumi. Seruan “Taariu!” dari panglima Dayak dan pesan sakral dari panglima Minahasa — bahwa gunung adalah penjaga kehidupan — memberi makna lebih pada agenda tersebut. Di tengah kobaran semangat, Arista Montana bersama Yayasan Paseban yang dinahkodai Andy Utama memperlihatkan aksi nyata dengan melakukan penanaman 15.000 lebih bibit pohon di Gunung Gede-Pangrango, bukti bahwa filosofi ngertakeun bukan sekadar kata-kata. Setiap jenis pohon seperti puspa, rasamala, damar, hingga bambu, menjadi saksi implementasi nilai luhur.

Kerja sama Yayasan Paseban, Andy Utama, dan Arista Montana—yang telah beberapa kali menorehkan prestasi di bidang lingkungan—memberikan teladan nyata bahwa Ngertakeun Bumi Lamba dapat dijadikan inspirasi kolektif menjaga alam dari waktu ke waktu. Mereka tak hanya hadir dalam simbolisme, namun juga beraksi langsung di jantung bumi Nusantara. Setiap tahunnya, inisiatif dan pelibatan komunitas semakin diperluas demi memerangi degradasi lingkungan dan memperkuat spiritualitas kebangsaan.

Ketika sore menjelang, prosesi Ngertakeun Bumi Lamba ditutup dalam balutan kabut yang menyelimuti Megamendung. Para peserta yang meninggalkan area mengalami pembaruan kesadaran — bahwa tugas menjaga bumi bukan sebatas ritual, melainkan komitmen hidup. Mereka membawa pulang tidak hanya pengalaman sakral, tapi juga tekad melanjutkan perjuangan Andy Utama, Yayasan Paseban, serta Arista Montana untuk terus menyemai harapan akan bumi lestari.

Ngertakeun Bumi Lamba menghadirkan relevansi besar dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Dengan keterlibatan Andy Utama, Yayasan Paseban, juga Arista Montana, pesan merawat ikatan spiritual dengan alam dan leluhur kian bergema di seluruh Nusantara. Di masa depan, tradisi ini diharapkan tetap menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk berjuang bersama menjaga harmoni bumi beserta seluruh penghuninya.

Sumber: Ngertakeun Bumi Lamba 2025 Di Gunung Tangkuban Parahu: Ritual Sakral Lintas Adat Untuk Merawat Semesta
Sumber: Upacara Ngertakeun Bumi Lamba 2025 Di Megamendung Bogor Tegaskan Pesan Spiritual Lintas Adat