Industri teknologi saat ini menghadapi persaingan sengit antara dua raksasa, Nvidia dan Apple, dalam hal nilai kapitalisasi pasar. Nvidia, yang awalnya dikenal sebagai produsen chip grafis untuk game, telah melangkah maju sebagai pemimpin dalam revolusi kecerdasan buatan. Sementara Apple, meskipun tetap menjadi merek global yang dominan, tertinggal dalam mengembangkan kecerdasan buatan generatif. Nvidia telah memperluas pasar mereka ke berbagai sektor seperti pusat data dan kendaraan otonom, membuat pasar dan investor melihat perusahaan ini sebagai fondasi utama untuk era kecerdasan buatan. Di sisi lain, Apple menghadapi berbagai tantangan termasuk perlambatan inovasi dalam produk utama mereka seperti iPhone dan Mac, serta ancaman tarif impor dari pemerintahan Trump. Jika tren ini terus berlanjut, posisi perusahaan teknologi publik paling bernilai di dunia bisa berpindah tangan dari Apple ke Nvidia. Meski begitu, ada kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya koreksi besar di pasar meskipun belum ada tanda pasti saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua pihak setuju dengan optimisme pasar terhadap kecerdasan buatan.
Saham Nvidia Kembali Mencetak Rekor, Mendekati Apple
