Sebanyak 10 personel dari Skuadron 700 dan fasilitas pemeliharaan pesawat udara di bawah Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) telah menyelesaikan pelatihan perawatan pesawat nirawak (UAS) ScanEagle di Surabaya selama periode 4 Juni hingga 4 Juli. Kolonel Laut (P) Moh Mashabi, Komandan Komando Latihan Penerbangan Angkatan Laut Puspenerbal, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pengembangan kemampuan teknis personel TNI AL dalam pengoperasian wahana udara tanpa awak. Penggunaan ScanEagle memiliki peran yang signifikan dalam mendukung tugas TNI AL dan terus berkembang secara teknologi, oleh karena itu penting bagi para personel untuk terus meningkatkan kemampuan teknis dan operasional mereka.
Mashabi berharap agar personel Skuadron 700 dan fasilitas pemeliharaan pesawat dapat mengaplikasikan dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan di lingkungan kerja masing-masing. Pada bulan Mei sebelumnya, Puspenerbal juga melibatkan personel dari Wing Udara 2 dan fasilitas pemeliharaan pesawat udara untuk pelatihan operator ScanEagle. Mereka belajar mengenai regulasi, misi operasi, pemeliharaan, serta aspek keselamatan terbang.
ScanEagle, pesawat nirawak buatan Amerika Serikat, memiliki spesifikasi dengan panjang 1,5 meter, rentang sayap 3,1 meter, dan muatan 3,4 kg. Pesawat ini digerakkan oleh mesin piston pusher dengan daya 15 hp, serta memiliki kecepatan terbang jelajah sekitar 111 km per jam dan kecepatan maksimum 148 km per jam. Dengan kemampuan terbang di ketinggian maksimum 5.950 m dan endurance lebih dari 24 jam, ScanEagle menggunakan sistem rel peluncur dan metode kabel penangkap (SkyHook) saat mendarat. Pesawat ini dilengkapi dengan kamera inframerah gelombang pendek dan sensor termal beresolusi tinggi.