Sri Mulyani Rencanakan Utang untuk Tutup Defisit APBN 2026

by -16 Views

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah memaparkan strategi untuk menutup defisit APBN 2026 di hadapan Komisi XI DPR RI. Dalam menghadapi defisit tersebut, Sri Mulyani akan menggunakan dua kombinasi strategi, yaitu pinjaman multilateral dan bilateral serta penggunaan SAL. Dia menjelaskan bahwa pendanaan defisit APBN akan didukung oleh kombinasi pembiayaan surat utang dengan tetap memperhatikan kondisi bond market dalam dan luar negeri. Selain itu, Kementerian Keuangan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia terkait yield SBN.

Untuk tahun 2026, asumsi dasar makro defisit APBN yang disampaikan oleh Sri Mulyani berkisar antara 2,48% hingga 2,53% dari keseluruhan produk domestik bruto (PDB). Sebelumnya, Sri Mulyani juga mengumumkan bahwa saldo anggaran lebih atau SAL dari pelaksanaan APBN tahun anggaran 2024 adalah sebesar Rp 459,5 triliun. Meskipun SAL tersebut tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pemerintah telah menggunakan sebagian SAL 2024 untuk mendukung pembiayaan APBN dan sisanya tersisa Rp 458,5 triliun.

Dalam keterangan pemerintah terhadap RUU Pertanggungjawaban APBN TA 2024, Sri Mulyani meminta izin penggunaan SAL sebesar Rp 85,6 triliun pada semester II-2025 untuk mengurangi penerbitan utang. Penggunaan SAL ini akan dialokasikan untuk penurunan penerbitan SBN, kewajiban belanja prioritas dan pembiayaan defisit. Semua strategi ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan defisit APBN 2026 secara efektif.

Source link