Selama semester pertama tahun 2025, belanja subsidi energi pemerintah Indonesia mencapai Rp 66,9 triliun, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI. Angka subsidi tersebut mengalami penurunan sebesar 7,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, pemerintah telah mengeluarkan sekitar Rp 161,4 triliun atau sekitar 32,4% dari anggaran yang disediakan untuk subsidi energi dan nonenergi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa penyaluran subsidi energi turun 7,9% sementara subsidi non energi mengalami kenaikan 20%. Detailnya, penyaluran BBM bersubsidi sebesar 7,4 juta KL dengan peningkatan volume sebesar 3,4%, penyaluran LPG 3 Kg sebesar 3,5 juta MT dengan kenaikan 3,8%, dan listrik bersubsidi sebesar 42,2 juta pelanggan dengan peningkatan 4,1%.
Faktor-faktor seperti fluktuasi harga minyak mentah dunia (ICP), depresiasi nilai tukar Rupiah, serta peningkatan volume penyaluran BBM, LPG, dan listrik bersubsidi mempengaruhi ketersediaan subsidi energi. Penyampaian data ini dilakukan dalam rapat kerja antara Menteri Keuangan dan Badan Anggaran DPR RI pada tanggal 1 Juli 2025.
