Pada tanggal 16-20 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan selama seminggu karena dipengaruhi oleh sentimen global. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa IHSG turun 3,61% menjadi 6.907,13, berbeda dari posisinya pekan sebelumnya yang mencapai 7.166,06.
Penurunan tajam IHSG ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah, kenaikan harga komoditas minyak mentah, serta langkah bank sentral yang menahan suku bunga acuan dari Bank Indonesia, the Federal Reserve (the Fed), hingga Bank Sentral China. Selain itu, the Fed juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 1,4%.
Investor asing juga melakukan aksi jual saham yang signifikan selama seminggu tersebut, mencapai Rp 4,5 triliun. Hal ini berbeda dengan pekan sebelumnya dimana investor asing masih melakukan pembelian saham sebesar Rp 1,30 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian juga menurun 7,63% menjadi Rp 15,01 triliun, sedangkan rata-rata frekuensi transaksi harian turun 8,15% dan rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan 13%.
Melalui berbagai faktor yang mempengaruhi, IHSG mengalami penurunan selama seminggu tersebut, namun hal ini dapat menjadi pelajaran serta informasi penting bagi para pelaku pasar untuk memahami dinamika pergerakan IHSG di pasar saham.