Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali memicu kontroversi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Dalam pidato televisi, Netanyahu mengungkapkan betapa keluarganya, termasuk putra bungsunya, harus menanggung beban pengorbanan akibat ancaman serangan. Namun, pernyataan tersebut justru menuai reaksi negatif dari berbagai kalangan, dengan banyak yang menilai sebagai kurang peka terhadap penderitaan rakyat biasa. Di media sosial, banyak warga Israel mengekspresikan kemarahan mereka, menganggap komentar Netanyahu sebagai tindakan egois dan canggung. Kritikus juga menyoroti bahwa penundaan pernikahan tidak sebanding dengan kerugian nyawa dan kehilangan yang dialami oleh warga Israel dan Palestina. Pernyataan kontroversial Netanyahu juga menimbulkan kekecewaan dari keluarga sandera di Gaza, yang menganggap pemimpin negara seharusnya lebih fokus pada membawa pulang orang-orang tercinta. Insiden ini terjadi di tengah tekanan berat terhadap pemerintahan Netanyahu, yang terus menghadapi kritik atas penanganan konflik yang semakin meluas. Menurut seorang jurnalis, sikap Netanyahu membuatnya terlihat egois di mata masyarakat yang membutuhkan contoh kepemimpinan yang lebih peka.
Netanyahu Menyalahkan Rudal Iran atas Kegagalan Anak Kawin
