Protes atas aturan imigrasi ketat Presiden Donald Trump di Los Angeles, California, AS telah menyebar ke beberapa kota di berbagai negara bagian AS. St Louis, Missouri, Raleigh, Carolina Utara, Manhattan, New York, Indianapolis, Indiana, Spokane, Washington, dan Denver, Colorado, semuanya melaporkan adanya demo besar-besaran. Di San Antonio, Texas, juga terdapat ratusan orang yang berkumpul di dekat balai kota untuk melakukan protes.
Protes ini terjadi di tengah ancaman Trump untuk mengerahkan pasukan Garda Nasional jika pengunjuk rasa dianggap “tidak gentar”. Sebuah laporan menyebut bahwa “Gerakan No Kings” nasional diperkirakan akan berlangsung pada hari Sabtu. Sementara itu, Trump sendiri akan menghadiri parade militer di Washington, DC, yang akan menampilkan pesawat tempur dan tank dalam rangka perayaan ulang tahun ke-250 Angkatan Darat AS, yang juga bertepatan dengan ulang tahun Trump yang ke-79.
Kerusuhan protes ini pertama kali pecah di Los Angeles dan telah berlangsung selama enam hari. Tindakan anarkis seperti pembakaran taksi tanpa pengemudi dan pelemparan batu ke polisi telah terjadi, menyebabkan Trump menurunkan 4.000 pasukan Garda Nasional dan 7.000 marinir untuk meredam situasi. Protes dipicu oleh penangkapan imigran oleh polisi federal imigrasi (ICE), yang kemudian mengakibatkan jam malam diberlakukan di Los Angeles dari jam 20.00 hingga 06.00, dengan ratusan orang ditangkap.
Protes ini menunjukkan adanya ketidakpuasan terhadap kebijakan imigrasi ketat yang diterapkan oleh pemerintahan Trump, dan menimbulkan ketegangan di berbagai wilayah di AS. Artinya, tindakan keras pemerintah terhadap imigran juga memicu reaksi keras dari masyarakat, semakin memperumit situasi politik dan sosial di negeri Paman Sam.