Bursa saham Asia Pasifik menunjukkan pergerakan yang beragam dalam perdagangan hari Selasa. Investor tengah menantikan informasi lebih lanjut terkait pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang dijadwalkan berlanjut pada hari kedua. Pejabat dari kedua negara telah mengadakan pertemuan di London pada Senin pekan ini, dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer bertemu dengan pejabat China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
Market Strategist Principal Asset Management, Christian Floro mengatakan bahwa latar belakang pasar masih akan tetap tidak pasti dalam waktu dekat akibat kebijakan perdagangan yang berubah-ubah. Floro menyarankan para investor untuk siap menghadapi ketidakstabilan pasar yang terus berlangsung. Dia merekomendasikan untuk memperhatikan saham berorientasi nilai dan saham global, serta melihat peluang investasi di sektor domestik seperti utilitas, real estate, dan keuangan yang biasanya tidak terlalu dipengaruhi oleh gejolak yang terkait dengan negosiasi perdagangan. Selain itu, Floro juga melihat peluang di perusahaan perangkat lunak dan internet.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,32% menjadi 38.211,51, sementara indeks Topix stagnan di 2.786,24. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik untuk hari kelima berturut-turut sebesar 0,56%, ditutup di posisi 2.871,85 dan indeks Kosdaq menguat sebesar 0,91% ke level 771,20. Namun, indeks CSI 300 di China melemah 0,51% di posisi 3.865,47, sementara indeks Hang Seng di Hong Kong stagnan di 24.162,87.
Di pasar saham lainnya, indeks Nifty 50 menguat 0,15% dan indeks BSE Sensex stagnan. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,84% dan ditutup di 8.587,20.