Strategi Ampuh Cuan di Tengah Perang Dagang

by -11 Views

Yield obligasi tenor 10 tahun dan 30 tahun telah mencapai 4,6% dan 5% masing-masing, memicu keprihatinan di AS dan pelepasan aset berisiko secara global. Investor mulai memindahkan dana dari saham ke obligasi dan emas sebagai langkah untuk melindungi portofolio mereka. Menurut Mirae Asset Sekuritas Indonesia, lonjakan yield yang signifikan menunjukkan bahwa investor menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi untuk mengkompensasi risiko fiskal, yang sering kali menjadi sinyal akan terjadinya guncangan di pasar.

Dalam situasi ketegangan global dan ketidakpastian fiskal AS yang semakin memburuk, harga emas kembali menjadi favorit investor. harga emas internasional meningkat hingga USD 3.350 per ons, naik lebih dari 1,8% dalam waktu singkat. Hal ini mencerminkan perpindahan besar-besaran dana ke aset safe haven. Di pasar domestik, harga emas juga menanjak tajam menjadi Rp1,8 juta per gram dari sebelumnya Rp1,79 juta, dengan permintaan yang terus meningkat baik dari individu maupun lembaga besar seperti bank sentral yang meningkatkan cadangan emas sebagai bentuk perlindungan jangka panjang.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjelaskan bahwa emas tidak hanya berfungsi sebagai pelindung nilai, tetapi juga simbol stabilitas di tengah gejolak pasar. Pergerakan harga emas juga dapat dijadikan indikator sentimen global terhadap risiko yang sedang terjadi.

Source link