Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% YoY pada tahun 2025, namun realisasi pada kuartal I 2025 hanya mencapai +4,87% YoY, di bawah ekspektasi yang ditetapkan. Dampak dari kondisi ini mengharuskan Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan menjadi 4,6–5,4%, menurun dari sebelumnya 4,7–5,5%.
Stockbit Sekuritas menilai bahwa paket stimulus ekonomi jilid 2 yang diperkenalkan selama libur sekolah Juni–Juli 2025 berpotensi memberikan dukungan pada pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Sementara itu, dalam jangka panjang, arah belanja pemerintah, pengelolaan dana Danantara, dan kemungkinan penurunan suku bunga menjadi faktor krusial dalam proses pemulihan ekonomi.
Tim riset Stockbit Sekuritas menyarankan untuk memiliki portofolio yang terdiversifikasi di berbagai kelas aset guna mengurangi dampak volatilitas. Dengan prospek penurunan suku bunga, obligasi pemerintah tenor pendek seperti SR022–T3 (yield 6,45%), PBS003 (~5,93%), dan PBS032 (~5,73%) dapat menjadi pilihan investasi yang menarik.
Peluang Investasi Pasca Pangkas Proyeksi Pertumbuhan OECD
