Mantan Bos Stellantis Carlos Tavares: Penyesalan dan Pelajaran

by -10 Views

Carlos Tavares telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Stellantis setelah berselisih dengan pihak internal perusahaan tersebut. Meskipun disebutkan bahwa dia tidak dipecat, Tavares memutuskan untuk pergi dengan persyaratannya sendiri setelah melakukan percakapan dengan ketua John Elkann. Meskipun masih memiliki kontrak yang berlaku hingga awal 2026, Tavares merasa bahwa dia dapat melakukan banyak hal dengan cara yang berbeda selama masa jabatannya. Salah satu penyesalannya adalah kurangnya dukungan dari dealer mobil di Amerika Serikat untuk agendanya yang berfokus pada pemangkasan biaya.

Setelah berjalan selama enam bulan, Stellantis akhirnya menunjuk Antonio Filosa, mantan pimpinan Jeep, sebagai CEO baru. Tavares mendeskripsikan Filosa sebagai pilihan yang logis dan kredibel, namun mengakui bahwa ada tantangan besar di depan, terutama dalam mengelola portofolio merek yang beragam di tengah kondisi pasar yang bergejolak. Meskipun terdapat spekulasi tentang penjualan Maserati, hal tersebut segera dibantah.

Proses pendekatan ulang merek seperti Lancia, DS Automobiles, dan Abarth serta upaya membangun kembali merek Chrysler di Amerika Serikat menjadi prioritas bagi Filosa. Tavares berharap bahwa Filosa akan mendapat dukungan dalam pengambilan keputusan dan mengelola perusahaan ke depan. Dia meninggalkan Stellantis dalam masa perubahan yang signifikan, membuka ruang bagi Filosa untuk memimpin perusahaan kembali ke jalur kesuksesan di tengah kondisi industri otomotif yang terus berubah.

Source link