Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (International Football Association Board/IFAB) telah merilis klarifikasi terbaru mengenai aturan penalti setelah insiden kontroversial dalam adu penalti Liga Champions antara Atletico Madrid dan Real Madrid. Perubahan ini terjadi setelah pemain Julian Alvarez terpeleset saat menendang penalti, yang menyebabkan bola mengenai kakinya sendiri sebelum masuk ke gawang. Meskipun gol tersebut sah, tindakan dianggap sebagai pelanggaran “double touch” yang menyebabkan gol tersebut dibatalkan. Dalam klarifikasinya, IFAB menegaskan bahwa jika terjadi sentuhan ganda yang tidak disengaja dan gol tercipta, tendangan penalti tersebut harus diulang, bukan dibatalkan. Peraturan ini diterapkan mulai laga UEFA Nations League dan akan berlaku di Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat.
Melalui surat edaran resmi, IFAB menjelaskan bahwa pada 5 Juni 2025, aturan baru ini akan diterapkan untuk memberikan kejelasan kepada wasit dan pemain seputar sentuhan ganda dalam penalti. Selain itu, IFAB juga menegaskan prosedur pelaksanaan tendangan penalti yang meliputi berbagai ketentuan yang harus dipatuhi oleh pemain, termasuk penendang, kiper, dan pemain lainnya. Berbagai pelanggaran serta sanksi yang dijatuhkan juga dijelaskan dengan jelas agar pelaksanaan penalti dapat berjalan dengan adil dan konsisten.
Penambahan aturan ini bertujuan untuk menghindari ketidakadilan dalam pelaksanaan penalti dan memberikan kepastian hukum bagi pemain dan wasit. Dengan demikian, diharapkan penalti dalam pertandingan sepak bola dapat dilakukan dengan lebih adil dan sesuai dengan prinsip hukum permainan. Dengan begitu, pemain dan penggemar sepak bola dapat menikmati pertandingan tanpa ada keraguan mengenai aturan penalti yang berlaku.
