Wamenlu Arief Havas Bicara Mineral Kritis dan Incaran Dunia

by -30 Views

Permintaan mineral kritis di dunia meningkat secara signifikan, terutama dalam konteks teknologi energi bersih global. Wakil Menteri Luar Negeri, Arif Havas Oegroseno, menyoroti pentingnya mineral seperti nikel, kobalt, zinc, aluminium, dan tembaga sebagai bahan baku vital untuk energi bersih. Industri kendaraan listrik menjadi salah satu yang membutuhkan mineral kritis ini.

Diperkirakan bahwa penjualan mobil listrik akan terus meningkat seiring dengan penurunan harga kendaraan tersebut. Badan Energi Internasional memproyeksikan pangsa pasar mobil listrik di dunia akan mencapai 40% pada tahun 2030, dengan perkiraan penjualan mencapai 20 juta unit pada tahun 2025. Indonesia, di sisi lain, memiliki peran penting sebagai produsen mineral kritis dan jembatan global bagi industri ini.

Arief Havas menegaskan bahwa hilirisasi mineral kritis memberikan nilai tambah signifikan bagi Indonesia, dengan estimasi nilai hingga 20 juta dolar dalam waktu empat tahun ke depan. Keunggulan Indonesia dalam keberagaman mineral kritis memungkinkan nilai tambah yang lebih besar lagi. Proses ekstraksi mineral kritis di Indonesia juga diprioritaskan dengan menerapkan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk menjaga lingkungan dan keberlanjutan industri mineral tersebut.

Source link