Minyak babi, juga dikenal sebagai lard, diperoleh dari lemak babi yang difilter untuk menghasilkan minyak bersih dengan rasa netral. Minyak ini sering digunakan dalam berbagai teknik memasak seperti menggoreng, memanggang, hingga menumis karena kemampuannya menciptakan tekstur renyah dan rasa gurih. Namun, bagi sebagian masyarakat, terutama umat Muslim, konsumsi minyak babi dihindari karena pertimbangan agama. Sayangnya, tidak semua makanan dengan minyak babi tercantum jelas pada label kemasan, sehingga konsumen perlu waspada saat memilih produk.
Beberapa ciri makanan yang mengandung minyak babi antara lain memiliki tekstur renyah, aroma khas, ketahanan lama, dan label tertentu seperti “lard” atau “animal fat”. Untuk menghindari konsumsi minyak babi, selalu periksa label produk, cari sertifikat halal, tanyakan pada penjual, atau gunakan aplikasi pendeteksi. Dengan meningkatkan kewaspadaan, konsumen dapat memilih makanan dengan bijak sesuai prinsip dan keyakinan pribadi. Pengetahuan mengenai ciri-ciri makanan dengan minyak babi perlu ditingkatkan untuk membuat keputusan makanan yang lebih selektif. Seperti dilansir oleh ANTARA tahun 2025.