Industri restoran di Indonesia mengalami tekanan yang sama dengan sektor perhotelan akibat menurunnya daya beli masyarakat. Banyak pelaku usaha restoran, terutama skala mikro dan menengah, yang harus menutup usahanya karena tidak dapat bertahan. Bahkan, restoran besar juga menghadapi tantangan yang sama dengan pendapatan menurun dan biaya operasional yang semakin tinggi. Peningkatan tarif air PDAM, gas industri, dan UMP membuat margin keuntungan semakin menipis. Hal ini mengakibatkan pengusaha restoran bahkan harus menghentikan rekrutmen tenaga kerja baru dan program magang untuk menghemat biaya. Situasi ini menjadikan industri hotel dan restoran, yang dahulu menjadi penyokong utama sektor pariwisata dan penyerap tenaga kerja di Jakarta, berada dalam kondisi kritis. Tanpa intervensi cepat dari pemerintah, krisis ini bisa berdampak luas, termasuk pada sektor UMKM, logistik, dan seni budaya. Langkah-langkah efisiensi sudah mulai diambil oleh industri ini, dengan harapan bisa tetap bertahan di tengah kondisi yang sulit.
Bisnis Restoran di RI: Tantangan Tanpa Loker Baru-Magang
