Makanan Fermentasi Nusantara: Sejarah Tempe Kedelai

by -43 Views

Tempe, makanan fermentasi khas Indonesia, memiliki sejarah panjang yang mencerminkan inovasi kuliner dan kekayaan budaya yang unik. Tempe berasal dari dapur tradisional masyarakat Jawa dan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Keberadaan tempe yang begitu erat dengan budaya lokal menjadi dasar bagi perkembangannya hingga dikenal di seluruh dunia setelah mengalami modernisasi industri pada abad ke-20.

Sebagai makanan fermentasi khas Nusantara, tempe menjadi salah satu simbol kuliner Indonesia. Catatan menunjukkan bahwa tempe telah dikenal di tanah Jawa sejak berabad-abad silam meski para peneliti masih memperdebatkan secara pasti kapan tempe pertama kali muncul.

Sejarah tempe di Indonesia dapat ditelusuri melalui Serat Centhini jilid 3, yang menceritakan perjalanan seorang pemuda bernama Cebolang di Dusun Tembayat, Klaten, Jawa Tengah. Tempe dimulai dari kedelai hitam yang dibudidayakan oleh masyarakat desa di Mataram, Jawa Tengah. Teknik pembuatan tempe diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat lokal, menimbulkan berbagai jenis tempe khas Nusantara.

Produksi tempe di Indonesia melibatkan sekitar 150.000 unit usaha yang tersebar di seluruh provinsi. Tempe telah menjadi lauk andalan di berbagai lapisan masyarakat Indonesia dan menyumbang sekitar 10% dari total asupan protein rakyat. Kini, tempe juga dikenal luas secara global dan diproduksi di lebih dari 20 negara.

Source link