Presiden AS Donald Trump telah mencabut hak Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa asing, yang sebagian besar berasal dari China. Keputusan ini menuai kecaman dari pemerintahan Xi Jinping yang menuduh Trump melakukan politisasi di institusi pendidikan. China menentang politisasi kerja sama pendidikan, demikian yang diungkapkan oleh juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning. Harvard sendiri memiliki hampir 6.800 mahasiswa internasional pada tahun akademik terkini, yang merupakan 27 persen dari total pendaftaran. Para warga negara China sendiri menyumbang seperlima dari penerimaan mahasiswa asing di Harvard pada tahun 2024, menurut data universitas. Trump telah mengeluarkan perintah yang memaksa mahasiswa asing untuk memindahkan sekolah atau kehilangan status hukum. Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyebut bahwa pimpinan Harvard terlibat dalam kegiatan terkoordinasi dengan Partai Komunis China, yang memperparah keputusan tersebut. Harvard sendiri telah menggugat pemerintah terkait serangkaian tindakan hukuman yang diterapkan. Pada sisi lain, jumlah mahasiswa internasional China di AS turun dari 370.000 pada 2019 menjadi sekitar 277.000 pada 2024, sebagian karena ketegangan antara kedua ekonomi besar itu dan semakin ketatnya pengawasan pemerintah AS terhadap mahasiswa China. Kombinasi ancaman dan kebingungan dirasakan oleh mahasiswa AS-China di Harvard, seperti Teresa dan Zhang Kaiqi, yang keduanya merasa sedih dan terbebani dengan situasi ini. Meskipun demikian, kedua mahasiswa ini tetap berusaha bersikap tenang dan mencari informasi hukum terkait status imigrasi mereka dengan harapan menemukan solusi terbaik.
Xi Jinping Marah: Trump Usir Mahasiswa China di Harvard
