Pasar AS Rentan terhadap Krisis Akibat Utang yang Terus Meningkat

by -42 Views

Di tengah kekhawatiran pasar atas situasi fiskal Amerika Serikat, CEO JP Morgan Jamie Dimon mengingatkan investor bahwa saat ini mereka mungkin terlalu santai dalam menghadapi risiko ekonomi yang tersembunyi. Hal ini terjadi setelah lembaga pemeringkat Moody’s menurunkan peringkat kredit tertinggi AS dari Aaa menjadi Aa1 untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Langkah ini diambil karena kekhawatiran terhadap defisit anggaran yang besar dan pertumbuhan utang negara yang terus meningkat, kini mencapai US$36,2 triliun.

Dalam acara Investor Day JP Morgan di New York, Dimon menyoroti bahwa pasar sepertinya terlalu tenang menghadapi peringatan tentang masalah fiskal dan kegagalan kebijakan yang ada. Bank sentral dianggap terlalu pasif menghadapi situasi saat ini. Dimon mengungkapkan kekhawatiran akan kemungkinan stagflasi yang lebih tinggi dari perkiraan investor. Penurunan peringkat oleh Moody’s terjadi di tengah upaya Presiden Donald Trump untuk melewati RUU pemangkasan pajak dan belanja baru melalui Kongres, yang diprediksi akan membawa tambahan utang sebesar US$5 triliun dalam 10 tahun ke depan.

Moody’s mencatat bahwa pemerintah AS belum berhasil mengatasi defisit fiskal yang terus membesar dan biaya bunga yang meningkat. Mereka juga memperingatkan bahwa defisit akan terus membesar di masa depan seiring dengan peningkatan belanja wajib sementara pendapatan pemerintah diprediksi stagnan. Meskipun Menteri Keuangan AS mencoba meremehkan penurunan peringkat ini, Presiden AS sendiri tidak memberikan komentar resmi terkait hal tersebut. Selain itu, penurunan ini menimbulkan pertanyaan mengenai kestabilan ekonomi Amerika Serikat.

Source link