Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan paket persenjataan senilai hampir US$142 miliar kepada Arab Saudi, yang dijelaskan oleh Gedung Putih sebagai “perjanjian kerja sama pertahanan terbesar” dalam sejarah AS. Kesepakatan ini ditandatangani selama kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Riyadh dan mencakup perusahaan pertahanan AS di berbagai bidang seperti pertahanan udara, keamanan maritim, dan komunikasi. Reuters melaporkan sebelumnya bahwa nilai paket persenjataan ini akan melebihi US$100 miliar, dengan Lockheed Martin Corp diperkirakan akan menjual pesawat angkut C-130, rudal, dan radar.
Kedua negara juga tengah membahas potensi pembelian jet F-35 Lockheed oleh Arab Saudi, tetapi belum ada konfirmasi apakah ini akan terjadi. Meskipun kerja sama pertahanan antara AS dan Arab Saudi telah terjadi sebelumnya, termasuk usulan penjualan senjata senilai US$110 miliar pada 2017, beberapa transaksi tersebut dipertanyakan oleh Kongres AS setelah kasus pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi. Pemerintahan Biden juga tengah menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan pakta pertahanan dengan Riyadh.
Dengan ini, penjualan senjata AS ke Arab Saudi mencerminkan hubungan pertahanan yang kuat antara kedua negara, meskipun masih terbuka kemungkinan tindak lanjut dan penerimaan dari pihak berwenang terkait. Hal ini menunjukkan pentingnya kerja sama pertahanan antara AS dan Arab Saudi dalam memperkuat kemitraan mereka di masa depan.
![](https://beritaterpopuler.com/wp-content/uploads/2025/09/pemimpin-korea-utara-kim-jong-un-mengawasi-langsung-uji-coba-drone-pada-lokasi-yang-dirahasiakan-di.jpeg; charset="utf-8"-148x111.jpeg; charset="utf-8" "pemimpin-korea-utara-kim-jong-un-mengawasi-langsung-uji-coba-drone-pada-lokasi-yang-dirahasiakan-di.jpeg-charsetutf-8")
