Proses investigasi ledakan amunisi di Garut sempat tertunda akibat cuaca buruk dan perlunya sterilisasi lokasi. Kepala Pusat Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa proses penyisiran dan investigasi dihentikan sementara hingga waktu malam karena kondisi cuaca yang buruk dan medan yang harus disterilkan. Tim investigasi yang dibentuk oleh TNI Angkatan Darat akan melanjutkan proses investigasi hari ini.
Selain itu, TNI Angkatan Darat juga akan membantu proses pemakaman para korban, yang jumlahnya mencapai 13 orang. Jenazah para korban, termasuk empat personel TNI yang gugur, akan diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan setelah izin dari RSUD Pameungpeuk. Penanganan pemakaman korban akan dipimpin oleh jajaran Kodam III/Siliwangi, Korem 062/Tarumanagara, dan Kodim 0611/Garut.
Jenazah Kolonel Cpl Antonius Hermawan akan diterbangkan ke Yogyakarta untuk dimakamkan di kampung halamannya, sementara jenazah Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, dan Pratu Afrio Setiawan akan disemayamkan terlebih dahulu di Jakarta sebelum dimakamkan di kampung halaman masing-masing. Proses pemakaman dilakukan dengan menghormati keberagaman geografis korban, dengan mengatur pemakaman melalui jalur darat maupun udara sesuai dengan lokasi kampung halaman korban.
