Nissan Batal PHK 10.000 Karyawan, Rugi Diperkirakan Rp82,2 T

by -48 Views

Perusahaan otomotif asal Jepang, Nissan, dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 10.000 karyawan di seluruh dunia, menyusul perkiraan kerugian yang semakin memburuk. Kabar ini muncul dari media Jepang menjelang pengumuman kerugian tahunan terbesar Nissan, yang diperkirakan mencapai sekitar US$5 miliar atau sekitar Rp82,5 triliun. NHK melaporkan bahwa keputusan ini merupakan tambahan dari rencana sebelumnya yang menyatakan akan memotong 9.000 posisi. Dengan demikian, total pemangkasan karyawan akan mencapai 15% dari total pegawai perusahaan.

Meskipun Nissan menolak untuk memberikan komentar terkait laporan tersebut, media telah menyoroti restrukturisasi besar-besaran dan beban utang yang signifikan yang membebani perusahaan. Persaingan sengit dengan produsen mobil listrik lokal di Tiongkok, serta tarif impor dari Amerika Serikat, menjadi dua faktor utama yang memperburuk kinerja keuangan Nissan.

Diskusi mengenai merger dengan Honda untuk mengatasi krisis perusahaan tidak membuahkan hasil, sehingga Nissan terus berjuang menghadapi berbagai hambatan. Lembaga pemeringkat telah menurunkan peringkat utang Nissan menjadi level “junk”, sementara keputusan pembatalan pembangunan pabrik baterai senilai US$1 miliar di Jepang selatan juga diambil dalam situasi pasar yang tidak kondusif.

Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump turut berdampak negatif pada Nissan, sementara pasar kendaraan listrik Tiongkok yang besar menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Nissan perlu mencari mitra baru untuk menghadapi persaingan, dengan nama seperti Foxconn dan Mitsubishi Motors muncul sebagai calon yang potensial. Ahli seperti Tatsuo Yoshida menyatakan bahwa bantuan eksternal sangat dibutuhkan Nissan saat ini, karena perubahan internal dan pemangkasan biaya saja tidak cukup untuk mengatasi krisis yang dihadapi perusahaan.

Source link