PLN memasang sembilan unit mikro Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di fasilitas umum di Pulau Satangnga, Kecamatan Tanakeke, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Energy storage yang diberi nama SuperSUN menjadi solusi elektrifikasi yang memperlihatkan perubahan positif dalam penerangan dan ekonomi masyarakat serta mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Keberadaan listrik ini memungkinkan akses 24 jam tanpa ketergantungan pada genset dan BBM seperti sebelumnya. Ini memberikan efisiensi biaya bagi masyarakat di sana, seperti contohnya Camat Kepulauan Tanakeke, Muhammad Arif yang kini hanya perlu mengeluarkan Rp5 ribu per hari untuk listrik bersih, jauh lebih murah daripada biaya sebelumnya untuk genset.
Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye, juga memberikan apresiasi atas kehadiran PLN di daerah tersebut. Program SuperSUN bukan hanya tentang penerangan, namun juga menghadirkan semangat hidup yang baru. Sejumlah tokoh pun mengungkapkan keseriusan PLN dalam menyediakan akses energi yang adil dan bersih bagi masyarakat Indonesia. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa SuperSUN merupakan bagian dari misi PLN dalam memberikan akses energi yang adil bagi seluruh masyarakat Indonesia. Program ini tidak hanya sekadar penyediaan listrik, namun juga simbol harapan menuju masa depan yang lebih terang. Hal ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.
SuperSUN menjadi simbol bahwa pembangunan bukan hanya terjadi di kota besar, namun juga di daerah terpencil. General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, Edyansyah, menekankan bahwa listrik adalah pendorong aktivitas ekonomi baru dan memperlihatkan kemajuan di berbagai sektor, termasuk usaha es, penyimpanan hasil laut, dan kenyamanan ibadah. Hingga Mei 2025, sebanyak 1.181 unit SuperSUN telah terpasang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di kepulauan Sulawesi Selatan.