Industri otomotif memasuki masa sulit yang dirasakan oleh Nissan dan Mitsubishi. Kedua perusahaan tersebut berusaha bangkit dengan memanfaatkan aliansi mereka untuk mempercepat peluncuran model baru. Generasi ketiga Nissan Leaf, yang kini bertransformasi menjadi crossover, akan menjadi dasar bagi mobil listrik baru bermerk Mitsubishi yang akan masuk pasar Amerika Serikat pada musim panas 2026. Model crossover listrik Nissan yang telah diubah akan menggunakan platform CMF-EV, yang dipinjam dari Ariya yang lebih besar. Nissan juga akan mengadopsi port pengisian daya NACS pada Q3 2025 membuatnya kompatibel dengan jaringan Supercharger Tesla. Fitur lain yang dijamin termasuk koefisien hambatan 0,26, roda 19 inci, dan panoramic sunroof.
Mitsubishi juga menjelajahi masa depan mereka dengan menghadirkan gambar teaser jajaran produk revitalisasi mereka yang direncanakan hingga akhir dekade. Konsep D:X 2023 mungkin akan menjadi fokus utama dalam lineup mereka. Di Amerika Utara, model hibrida plug-in Mitsubishi diharapkan akan diluncurkan dengan menggunakan lencana Nissan tahun depan. Model ini kemungkinan besar akan menjadi versi Rogue PHEV yang sebelumnya bernama Outlander PHEV. Nissan juga merencanakan peluncuran Rogue generasi berikutnya dengan teknologi E-Power range-extender menjelang akhir dekade ini. SUV bertenaga listrik ini akan menjadi hibrida plug-in pertama Nissan yang diluncurkan di Amerika Serikat, menyusul peluncuran Leaf baru.
Dengan demikian, Nissan dan Mitsubishi berusaha untuk bangkit dari kesulitan industri otomotif dengan meluncurkan model-model baru yang inovatif dan berkelanjutan. Berbagai pengumuman dan perubahan pada lineup mereka menunjukkan komitmen kedua perusahaan untuk terus bersaing dan mengikuti tren pasar yang ada. Sinergi antara Nissan dan Mitsubishi dalam menghadapi tantangan ini diharapkan akan membawa kesuksesan bagi kedua perusahaan tersebut.