Bonus demografi, istilah yang sering muncul ketika membicarakan masa depan ekonomi Indonesia. Fenomena ini dianggap sebagai peluang besar bagi kemajuan negara, namun juga dapat menjadi tantangan tersendiri. Bonus demografi terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif lebih banyak daripada penduduk usia non-produktif. Memasuki masa bonus demografi, Indonesia diperkirakan memiliki jumlah penduduk usia produktif dua kali lipat jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia antara tahun 2020-2030. Jumlah penduduk usia produktif yang besar memberikan peluang besar bagi percepatan pembangunan melalui sumber tenaga kerja, pelaku usaha, dan konsumen potensial.
Pemanfaatan bonus demografi memerlukan perencanaan dan kebijakan yang matang agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa provinsi dengan komposisi penduduk usia produktif yang besar cenderung memiliki nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita yang tinggi. Bonus demografi membawa dampak positif seperti pertumbuhan ekonomi, peningkatan peluang tenaga kerja, dan perkembangan sektor pemerintah.
Namun, bonus demografi juga menghadapi beberapa tantangan, seperti peningkatan pengangguran, ketidakseimbangan kualitas dan kualifikasi sumber daya manusia, serta penuaan penduduk jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan stakeholders terkait untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang tepat guna mengoptimalkan bonus demografi demi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
