Ketegangan antara India dan Pakistan semakin meningkat setelah keduanya meluncurkan serangan udara pada Rabu (7/5), menimbulkan kekhawatiran eskalasi konflik antara dua negara berkekuatan nuklir tersebut. India melakukan serangan rudal ke wilayah Kashmir, yang dikuasai oleh Pakistan, yang direspons oleh militer Pakistan sebagai tindakan perang. Kementerian Pertahanan India menyatakan bahwa serangan tersebut sebagai balasan terhadap militan yang menyerang warga sipil di Pahalgam, Kashmir bulan sebelumnya. Pakistan juga mengklaim berhasil menembak jatuh pesawat tempur India sebagai balasan, meskipun hal ini belum dikonfirmasi oleh India.
Dalam konteks konflik yang sudah berlangsung lama antara India dan Pakistan, pakar Think Tank Atlantic Council’s South Asia Center, Shuja Nawaz, memperingatkan bahwa kedua negara tersebut bisa saja terlibat dalam eskalasi konflik yang lebih serius, bahkan menggunakan senjata nuklir. Dengan kebijakan ‘quid pro quo plus’ yang dimiliki Pakistan, respons yang lebih keras dari India mungkin terjadi di wilayah Kashmir yang dikelola India. Hal ini bisa berujung pada penggunaan senjata udara jarak jauh yang lebih mematikan. Kondisi eskalasi tersebut sangat berpotensi membahayakan, mengingat kedua negara memiliki kemampuan nuklir dan serangan udara yang semakin mematikan.