Presiden Prabowo Subianto menegaskan prestasi pemerintah dalam sektor pertanian, terutama dalam produksi beras dan jagung yang menunjukkan peningkatan signifikan tahun ini. Prestasi ini tercermin dari hasil produksi beras dan jagung Indonesia yang mencapai rekor tertinggi. Prabowo mencontohkan peningkatan produksi beras di Sumatra Selatan yang mencapai 4 juta ton dari biasanya 3 juta ton, menandai peningkatan sebesar 25%, sebuah prestasi yang sangat membanggakan dan menandakan keberhasilan Indonesia dalam mengelola krisis pangan global.
Presiden juga memastikan bahwa cadangan beras pemerintah mencapai posisi tertinggi dalam sejarah, menandakan keberhasilan strategi ketahanan pangan yang efektif. Capaian ini dipuji sebagai hasil perencanaan matang dan kerja keras seluruh jajaran pemerintah. Prabowo juga mengapresiasi koordinasi yang kuat dalam menghadapi perubahan cuaca akibat El Nino dan La Nina yang dapat mempengaruhi hasil pertanian.
Untuk menghadapi kekeringan, Prabowo menekankan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam yang ada, terutama sungai yang tidak pernah kering di Indonesia. Pengairan sungai dilakukan melalui pengadaan ratusan ribu pompa air dari sungai-sungai besar di berbagai daerah, seperti Kali Brantas di Jawa Timur, Bengawan Solo di Jawa Tengah, Citarum di Jawa Barat, dan lainnya. Pemerintah juga mengatur pengadaan ribuan pompa air sebelum musim panas untuk memastikan ketersediaan air yang cukup untuk pertanian.
Keseluruhan, capaian dalam produksi beras dan jagung Indonesia menunjukkan upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dan ketersediaan pangan yang cukup di masa depan. Prabowo menekankan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras bersama dan koordinasi yang solid antara semua pihak terkait di sektor pertanian.