Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno, menyampaikan dampak kenaikan tarif impor Amerika Serikat terhadap Indonesia. Jika negosiasi dengan AS tidak berhasil, industri dalam negeri seperti elektronik, tekstil, produk tekstil (TPT), dan furnitur akan terkena dampaknya dengan bea masuk tinggi. Hal ini dapat membuat sulit bagi industri tersebut untuk menjual produknya. Pemerintah perlu mencari pasar ekspor lain, seperti Uni Eropa, dan memperkuat nilai tukar Rupiah untuk mengurangi dampak kenaikan tarif ini. Bagaimana dampak kenaikan tarif impor AS serta solusi yang diperlukan untuk mengatasinya? Untuk informasi lebih lanjut, simak dialog antara Anneke Wijaya dengan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno, dalam acara Power Lunch di CNBC Indonesia.
Awas, RI Gagal Nego Tarif Impor AS, Dampaknya Mengkhawatirkan!
