Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump terus menggencarkan serangan terhadap Yaman dengan tujuan memengaruhi kelompok Houthi yang berkuasa di negara tersebut. Serangan terbaru terjadi di pelabuhan bahan bakar utama Yaman, Ras Issa, yang menyebabkan setidaknya 20 orang tewas. Militer AS mengumumkan serangan ini sebagai bagian dari upaya mereka untuk memotong sumber pendanaan Houthi yang dianggap sebagai ancaman teroris. Serangan udara terhadap Houthi telah dilakukan hampir setiap hari sejak 15 Maret sebagai respons terhadap aksi provokatif mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden. Sebagai bagian dari kerjasama dengan Israel, AS mengambil tindakan untuk melemahkan posisi ekonomi Houthi dan mempersempit sumber pendapatan ilegal mereka. Aksi ini juga mengekang aktivitas Houthi yang telah mengganggu jalur perdagangan internasional melalui Terusan Suez. Meskipun Houthi mengklaim solidaritas dengan Gaza sebagai alasan serangan mereka, upaya AS terus berlanjut dengan tujuan memberikan tekanan dan meredam potensi ancaman yang ditimbulkan oleh gerakan ini. Pemerintahan AS di bawah Joe Biden terus menjaga kebijakan yang mendukung Israel, termasuk dalam upaya penekanan terhadap kelompok Houthi di Yaman.
Serangan AS ke Pelabuhan Yaman: Trump Tewas 20 Orang
