Pemerintahan Trump baru-baru ini mengumumkan penerapan tarif dasar sebesar 10% untuk semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat, termasuk kendaraan. Negara-negara tertentu akan dikenai biaya lebih tinggi, dengan Cina dan Uni Eropa masing-masing dikenakan tarif sebesar 34% dan 20%. Sebagai respons terhadap kebijakan ini, para produsen mobil mulai bertindak. Beberapa perusahaan telah merencanakan untuk menanggung biaya tambahan, sementara yang lain berencana untuk menaikkan harga produk mereka kepada konsumen. Reaksi produsen mobil terhadap tarif akan terus diperbarui dan diinformasikan secara berkala.
Aston Martin hingga saat ini tidak memberikan tanggapan resmi terkait tarif tersebut. Sementara Audi, sebagai bagian dari Volkswagen Group, menyatakan keprihatinannya terhadap kebijakan tarif 25% yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Produksi Dodge Charger EV akan dihentikan sebagai bagian dari penghentian produksi yang lebih besar di fasilitas Stellantis di Windsor, Ontario dan Toluca, Meksiko. Ferrari merespons tarif dengan menaikkan harga sejumlah kendaraan mereka sebesar 10%.
Ford memberikan harga khusus bagi karyawan mereka sebagai bentuk respons terhadap tarif baru. General Motors, melalui American Automotive Policy Council (AAPC), menegaskan pentingnya pembebasan dari tarif untuk kendaraan yang memenuhi persyaratan konten domestik dari USMCA. Mercedes-Benz membantah laporan mengenai penghentian impor model termurah mereka di AS. McLaren dan Nissan ikut merespons kebijakan tarif tersebut dengan langkah-langkah tertentu.
Hyundai dan Genesis telah membuat pernyataan bahwa tidak akan menaikkan harga kendaraan mereka sebagai akibat dari tarif. Stellantis, perusahaan induk Jeep, telah menghentikan produksi beberapa kendaraan di fasilitas mereka di Kanada dan Meksiko. Toyota dan Volkswagen juga sedang mengevaluasi dampak tarif tersebut pada bisnis mereka. Sejumlah produsen mobil sedang mengambil langkah-langkah konkret dalam menghadapi kebijakan tarif baru, dengan tujuan menjaga stabilitas dan keberlanjutan operasional mereka dalam menghadapi perubahan kebijakan perdagangan yang baru.