Pasar Otomotif Terpengaruh Negatif oleh Kebijakan Tarif Trump

by -17 Views

Pasca-Hari Kemerdekaan berlalu, perusahaan-perusahaan di Amerika saat ini mengalami dampak besar dari tarif yang diberlakukan, terutama terhadap pasar otomotif. Penurunan penjualan dan kenaikan harga kendaraan diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat. Para analis pasar khawatir dengan ketidakpastian harga otomotif, serta bagaimana tarif yang diberlakukan akan memengaruhi harga mobil baru. Dalam skenario terburuk, penjualan mobil bisa turun hingga 20%, jika biaya tarif sepenuhnya dibebankan kepada konsumen.

Analis dari Bank of America, John Murphy, memperkirakan bahwa tarif yang diberlakukan akan menyebabkan kenaikan harga kendaraan untuk menutupi biaya yang timbul. Harga mobil baru akan mengalami kenaikan mulai dari $2.500 hingga lebih dari $20.000. Model-model seperti Chevy Malibu, Ford Explorer, Honda Civic, dan lainnya diprediksi akan naik harga antara $2.500 hingga $4.500, sedangkan truk dan SUV beserta suku cadangnya dari merek-merek tertentu bisa mengalami kenaikan hingga $12.000 atau lebih.

Produsen mobil sendiri masih berusaha untuk menyesuaikan diri dengan tarif yang diberlakukan, namun mereka pun belum pasti berapa tagihan tarif akhir yang akan mereka tanggung. Perburuan untuk mencari tahu seberapa besar kenaikan harga kendaraan akan terjadi sedang berlangsung di seluruh industri otomotif. Banyak analis memperkirakan bahwa tarif akan bersifat kumulatif, yang berarti biaya akan menumpuk satu sama lain, menyebabkan kebingungan di kalangan produsen dan analis pasar.

Pengaruh tarif juga tidak hanya dirasakan di Amerika Serikat, namun juga di negara-negara pemasok utama seperti Meksiko, Jepang, Korea Selatan, Kanada, dan Jerman. Hal ini menimbulkan ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam industri otomotif secara keseluruhan. Produsen mobil, termasuk Volkswagen, harus menghadapi banyak pertimbangan dalam menghadapi tarif yang diberlakukan, termasuk kemungkinan menaikkan harga jual kendaraan sebagai dampak dari kenaikan biaya produksi yang diakibatkan oleh tarif.

Dengan rantai pasokan otomotif yang begitu kompleks, hingga ke komponen-komponen kecil seperti lembaran logam dan kabel, produsen mobil harus mengambil keputusan strategis yang tepat untuk menghadapi situasi tarif yang tidak pasti ini. Upaya untuk mengalihkan sebagian produksi ke Amerika Serikat mungkin menjadi salah satu solusi, meskipun ini akan menimbulkan tantangan tersendiri mengingat kapasitas pabrik perakitan AS yang sudah beroperasi di tingkat sekitar 70%.

Source link