Buah Sukun: Ciri Khas Indonesia yang Mendunia
Masyarakat dunia umumnya mengenal rambutan dan durian sebagai buah tropis khas Indonesia. Namun, ternyata ada satu buah asli Indonesia lain yang juga sangat terkenal di dunia, yaitu sukun. Populeritas sukun yang mencapai tingkat dunia tidak lepas dari imajinasi orang Eropa terhadap buah ini yang dinilai memiliki khasiat tinggi. Selama berabad-abad, masyarakat Eropa telah membayangkan tentang “buah yang lebih istimewa dari buah-buahan lainnya” karena dianggap sangat berkhasiat.
Fantasi mengenai buah yang lebih istimewa ini sulit terealisasi di Eropa yang memiliki iklim dingin. Namun, saat penjelajahan samudera dimulai, orang Eropa berhasil menemukan buah yang selama ini hanya ada dalam imajinasi mereka. Lebih mengejutkan lagi, buah tersebut ternyata asli Indonesia dan itu adalah sukun.
Di wilayah Nusantara yang mencakup sejauh 10.603 Km, sukun mudah ditemukan. Relief di Candi Borobudur bahkan menggambarkan sukun sebagai bahan makanan utama bagi penduduk setempat. Sejarah mencatat bahwa orang Eropa pertama kali berinteraksi dengan sukun ini pada abad ke-17. Penjelajah Inggris, William Dampier, menjadi salah satu orang Eropa pertama yang menemukan buah ajaib ini saat berkunjung ke Guam pada tahun 1686. Dampier menggambarkan bahwa buah ini berasal dari pohon besar yang tidak memiliki biji di dalamnya. Oleh karena itu, ia menamainya sebagai “breadfruit”.
Nama breadfruit disematkan pada buah ini karena saat dibelah dan dipanggang, rasanya mirip dengan roti panggang. Menurut Dampier, breadfruit tidak hanya lezat, tapi juga bisa mengatasi kelaparan, krisis pangan, serta penyakit kudis. Meski begitu, kesaksian mengenai breadfruit ini hanya menjadi imajinasi bagi mayoritas orang Eropa. Hingga akhirnya, James Cook mewujudkan cita-cita membawa sukun dengan meminta Joseph Banks untuk meneliti dan membawa bibit sukun ke koloni Inggris.
Berdasarkan riset terkait budidaya sukun, diketahui bahwa pohon ini memiliki khasiat tinggi. Berbagai nutrisi yang terkandung dalam sukun memang sangat tinggi. Bahkan, Department Kesehatan Amerika Serikat mengungkap bahwa sukun kaya akan vitamin C, potasium, magnesium, rendah lemak dan gula, serta tinggi serat. Selain itu, sukun juga diakui sebagai superfood karena dapat tumbuh dengan cepat, membutuhkan sedikit perawatan, dan sangat adaptif.
Dengan semua khasiat dan manfaat yang dimilikinya, sukun dianggap sebagai solusi untuk mengatasi krisis pangan global. Oleh karena itu, pohon sukun tidak hanya tumbuh di Indonesia, tapi juga di banyak negara di seluruh dunia. Sukun tidak hanya menjadi buah yang dikonsumsi oleh orang Eropa, namun sudah menjadi buah yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat dunia sebagai bagian dari solusi atas krisis pangan.