Kasus kecurangan takaran Minyakita terus berkembang dan menimbulkan kemarahan Presiden Prabowo. Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), menyoroti disparitas harga antara minyak goreng dan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang menjadi penyebab masalah tersebut. Perbedaan harga hingga Rp2.800-3000 per liter antara minyak goreng komersial dan minyak dengan HET menarik para spekulan untuk mengambil keuntungan dengan cara mengurangi volume atau menahan produk untuk dijual dengan harga lebih tinggi. Pengawasan penyaluran minyakita di Indonesia yang luas dan memiliki berbagai geografis menjadi tantangan tersendiri. Dialog antara Bramudya Prabowo dan Sahat Sinaga dalam Squawk Box, CNBC Indonesia membahas tanggapan produsen minyak goreng terkait polemik minyakita.
Produsen Minyak Goreng Bongkar Sebab Kecurangan di Minyakita!
