Hyundai Darurat: Bos Potong Gaji, Karyawan Resah

by -27 Views

Perusahaan baja asal Korea Selatan, Hyundai Steel, mengumumkan status manajemen darurat pada Jumat (14/3/2025). Hal ini menyebabkan gaji eksekutif dipotong sebesar 20% dan program pensiun sukarela diumumkan untuk semua karyawan. Langkah-langkah penghematan biaya juga akan dilakukan, termasuk meminimalkan perjalanan bisnis ke luar negeri. Hyundai Steel juga sedang mempertimbangkan program PHK sukarela untuk karyawan guna menghemat biaya hingga batas ekstrem.

Penyebab keputusan ini antara lain adalah tarif impor baja sebesar 25% yang dikenakan oleh Amerika Serikat. Selain itu, perusahaan juga mengalami penurunan profitabilitas karena persaingan ketat dari pesaing asal Tiongkok dan Jepang di pasar domestik. Tarif 25% dari AS terhadap produk baja Korea juga menghadirkan tantangan besar bagi Hyundai Steel. Konflik yang terjadi dengan serikat pekerja turut menambah kerugian perusahaan ini.

Hyundai Steel telah berjuang dalam negosiasi upah dengan serikat pekerja sejak bulan September tahun sebelumnya. Serikat pekerja menuntut kenaikan gaji pokok dan insentif yang lebih tinggi, sementara manajemen telah mengusulkan rencana bonus kinerja. Dampak dari konflik ini sudah terasa pada kinerja keuangan perusahaan, dengan pendapatan dan laba operasi turun secara signifikan tahun-ke-tahun.

Meskipun Hyundai Steel terus berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja, perselisihan yang terus berlanjut ini cukup mengkhawatirkan. Hal ini diiringi dengan revisi laba operasi perusahaan yang menunjukkan pengaruh dari rencana bonus kinerja. Diharapkan agar konflik ini dapat diselesaikan dengan baik agar tidak memberikan dampak negatif yang lebih besar pada sektor industri dalam negeri.

Source link