Analisis Respons Airlangga Soal Defisit APBN RI Rp31 Triliun: Ekonomi RI Stabil?

by -5 Views

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan kondisi fiskal Indonesia masih dalam kondisi aman, meskipun APBN mengalami defisit pada awal tahun. Harapannya adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Airlangga menunjukkan optimisme terhadap target tersebut, mengingat defisit tetap terjaga di angka 3% dan rasio utang masih di bawah 40%, berbeda dengan negara lain seperti Singapura dan Jepang yang memiliki rasio utang yang tinggi.

Dalam kinerja APBN hingga 28 Februari lalu, terjadi defisit sebesar Rp 31,2 triliun atau setara dengan 0,13% terhadap PDB Indonesia. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, defisit tersebut masih sesuai dengan desain APBN 2025 yang ditargetkan sebesar 2,53% terhadap PDB. Airlangga menegaskan bahwa hal tersebut hanya sebatas perkembangan dua bulan kinerja APBN, dan pemerintah telah menyiapkan program-program untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama selama bulan Ramadan hingga lebaran.

Dorongan bagi pertumbuhan ekonomi juga akan datang dari investasi, baik dari dalam negeri maupun dari luar, seperti yang dilakukan oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Vietnam, sebagai contoh, tertarik untuk berinvestasi di Indonesia karena pasar yang besar dan populasi yang tinggi. Dengan stabilitas politik di wilayah ASEAN dan Indopasifik, Indonesia menjadi daya tarik bagi investasi global. Artinya, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi.

Source link