Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membatalkan rencana efisiensi anggaran Kementerian Pertanian. Komunikasi antara keduanya sudah terjadi, bahkan Amran langsung menemui Sri Mulyani untuk meminta pembatalan efisiensi tersebut. Amran optimis bahwa Sri Mulyani akan segera mengeluarkan surat resmi terkait hal ini, yang akan mengembalikan anggaran Kementan menjadi 29,37 triliun setelah sebelumnya dipangkas sebesar Rp 10,28 triliun.
Permohonan pembatalan efisiensi anggaran ini juga telah disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo oleh Amran, dengan alasan bahwa pemangkasan tersebut bisa mengganggu ambisi Prabowo dalam mencapai swasembada pangan setidaknya pada tahun 2029 mendatang. Sebelumnya, efisiensi belanja negara mengacu pada Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 dan Surat Menteri Keuangan yang diterbitkan pada bulan Januari 2025. Berbagai unit kerja di Kementan telah mengusulkan pemangkasan anggaran due to efisiensi anggaran, dengan rincian angka yang diusulkan untuk setiap unit.
Dalam upaya untuk mempertahankan anggaran Kementan, Amran berharap agar kebijakan efisiensi tersebut dapat dibatalkan demi mencapai target swasembada pangan yang diinginkan oleh Presiden. Semua usaha telah dilakukan untuk memastikan kelangsungan program-program penting di bidang pertanian dan mencegah gangguan dalam pencapaian tujuan nasional terkait ketahanan pangan.