Serangan Israel di kota selatan Sidon, Lebanon telah menewaskan satu orang. Gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hizbullah telah berlangsung sejak 27 November, tetapi berakhir pada 18 Februari tanpa perpanjangan. Militer Lebanon diharapkan dikerahkan di selatan bersama pasukan PBB, sementara Hizbullah akan mundur ke utara Sungai Litani. Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menekankan pentingnya Israel untuk menghormati kesepakatan tersebut. Komite yang melibatkan Amerika Serikat, Prancis, Lebanon, Israel, dan pasukan penjaga perdamaian PBB bertugas untuk memantau pelanggaran gencatan senjata. Serangan Israel di Lebanon kembali meningkatkan ketegangan antara kedua negara tersebut, menyebabkan kekhawatiran akan eskalasi konflik. Menjelang batas waktu, tentara Israel masih menempati beberapa lokasi di Lebanon selatan, menimbulkan kekhawatiran yang lebih besar dari para pemimpin di Lebanon. Dalam konteks ini, perlunya pemantauan internasional untuk mengawasi situasi tersebut demi menghindari eskalasi konflik yang lebih besar di kawasan Timur Tengah.
Menggali Potensi Penemuan Terbaru di Gerbang Perang Arab Terbuka
