Imam gay pertama di dunia, Muhsin Hendricks, tewas ditembak dekat kota Gqeberha, Afrika Selatan, pada Sabtu (10/2). Motif di balik pembunuhan tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian. Hendricks ditemukan tertembak di dalam mobil setelah sebuah kendaraan menghalangi jalannya dan melarikan diri setelah peristiwa. Video pembunuhan itu beredar luas di media sosial dan menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Asosiasi ILGA mengecam peristiwa ini sebagai kejahatan kebencian. Hendricks, seorang imam yang aktif dalam advokasi LGBTQ+, memiliki masjid di Wynberg yang menyediakan tempat ibadah bagi Muslim queer dan perempuan terpinggirkan. Kiprahnya dalam merangkul komunitas LGBTQ+ dimulai sejak 1996, dan ia menjalankan pertemuan dan kegiatan advokasi untuk memperkuat keberadaan mereka. Peran Hendricks sebagai pembela hak-hak LGBTQ+ di Afrika Selatan meresap dalam dirinya, dan kematian tragisnya menjadi berita yang mengguncang banyak pihak.
Tewasnya Imam Masjid Gay: Penemuan dan Wawasan
