Pemerintah Jepang merespons penerbangan pesawat bomber dan jet tempur militer Rusia di atas perairan internasional di sekitar wilayah Jepang dengan mengerahkan jet tempur ASDF. Kejadian ini terjadi di atas Laut Okhotsk dan Laut Jepang, memicu respons cepat dari Pasukan Pertahanan Udara Jepang (Air Self-Defense Force/ASDF). Menurut juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi, sulit untuk menentukan tujuan pasti dari penerbangan tersebut, namun aktivitas militer Rusia di sekitar Jepang telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Hal ini bukan pertama kalinya Jepang harus merespons aktivitas militer Rusia di wilayah sekitarnya. Pada bulan September 2023, Tokyo mengajukan protes diplomatik setelah jet tempur Rusia dilaporkan memasuki wilayah udara Jepang meskipun Moskow membantah klaim tersebut. Hayashi menegaskan bahwa Jepang akan terus memantau situasi dengan cermat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan wilayah udaranya.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pesawat bomber strategis jarak jauh mereka telah melakukan penerbangan rutin di atas perairan internasional Laut Jepang dan Laut Okhotsk. Menurut siaran NHK, dua pesawat Tupolev-95 melakukan penerbangan rutin tersebut yang dikawal oleh pesawat lain, termasuk jet tempur. Rusia menegaskan bahwa penerbangan tersebut dilakukan sesuai dengan hukum internasional.
Kedua negara terus memantau situasi ini dengan ketat untuk menjaga keamanan wilayah udara masing-masing. Respons cepat dari Jepang dan penegasan dari Rusia menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut.