“Pemerintah & DPR-RI Bebaskan Kemelut Sritex: Wawasan Baru”

by -16 Views

Industri tekstil Indonesia, terutama PT Sritex, menjadi sorotan anggota Komisi VII DPR RI, Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono. Menurutnya, Pemerintah perlu berkolaborasi dengan DPR-RI Komisi VII untuk menyelidiki masalah yang mendasar sehingga dapat menyelesaikannya dengan tuntas. Bambang Haryo menyatakan bahwa saat ini kebutuhan sandang bukan lagi prioritas utama masyarakat karena mereka lebih memilih memenuhi kebutuhan lain yang dianggap lebih penting, seperti pangan, energi, air, kesehatan, dan pendidikan. Hal ini menyebabkan penurunan daya beli masyarakat untuk produk sandang baik dalam negeri maupun impor.

Penurunan daya beli tidak hanya berdampak pada produk sandang domestik, tetapi juga pada produk sandang impor yang mengalami penurunan penjualan yang signifikan. Bambang Haryo menegaskan bahwa hancurnya industri sandang Indonesia tidak hanya disebabkan oleh impor tekstil, tetapi juga oleh menurunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya. Untuk mendukung pertumbuhan industri tekstil dalam negeri, Bambang Haryo menyarankan agar pemerintah dan pelaku industri berinovasi dalam mendapatkan bahan baku lokal serta menurunkan ketergantungan pada impor, sehingga menghasilkan produk dalam negeri yang memiliki nilai tambah lokal yang tinggi.

Selain itu, Bambang Haryo juga menyoroti perlunya pemerintah menyusun sistem yang memungkinkan harga kebutuhan pokok menurun, termasuk harga pangan, energi, dan air bersih. Dia juga menekankan pentingnya akses kesehatan dan pendidikan yang terjangkau bagi masyarakat. Jika semua biaya kebutuhan pokok berhasil diturunkan, maka masyarakat akan memiliki lebih banyak dana untuk mengalokasikan dalam pembelian sandang serta menabung, yang pada akhirnya dapat membantu industri tekstil dalam negeri untuk kembali tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan.