“Peristiwa Trump Sembur NATO: Wawasan Terkini”

by -27 Views

Amerika Serikat (AS) telah meminta sejumlah sekutu dalam aliansi NATO untuk membayar ‘bagian yang adil’ untuk pertahanan sebelum mempertimbangkan perluasan aliansi. Utusan AS Richard Grenell menekankan hal ini dalam tanggapannya kepada kepala NATO selama sebuah acara di Davos, Swiss. Dia menegaskan bahwa NATO tidak bisa hanya mengandalkan AS dalam hal keamanan dan biaya, menggemakan seruan Presiden AS, Donald Trump, kepada anggota NATO untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan.

Grenell juga mengkritik pendahulu Trump karena tidak pernah berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia meyakini bahwa Trump akan membawa tekanan kepada Ukraina dan Rusia untuk mencapai kesepakatan. Dalam konteks ini, 32 negara aliansi NATO telah menetapkan tingkat minimum pengeluaran pertahanan sebesar 2% dari produk domestik bruto, namun Trump telah mengusulkan untuk meningkatkannya menjadi 5%.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menyadari bahwa jumlah pengeluaran harus ditingkatkan dan bahkan mengungkapkan angka di atas 5%. Dia menegaskan perlunya Eropa membayar lebih banyak untuk dukungan pertahanan AS yang berkelanjutan. Rutte mengakui bahwa saat ini AS membayar lebih banyak daripada negara-negara Eropa dan mengakui bahwa Trump berbicara benar.

Setelah pernyataan dari Grenell, Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menekankan bahwa Putin dapat dianggap sebagai ‘musuh’. De Croo juga memperingatkan agar tidak ada kecurigaan di antara anggota NATO. Dalam konteks ini, penting bagi anggota NATO untuk saling mendukung tanpa adanya konflik internal yang tidak produktif.