“Sawit RI Berpotensi Banjiri Eropa pasca Keok di WTO”

by -36 Views

Indonesia berhasil memenangkan sengketa perdagangan dengan Uni Eropa terkait produk minyak kelapa sawit, seperti biodiesel. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengakui bahwa UE memberlakukan perlakuan diskriminatif terhadap biofuel berbahan baku kelapa sawit Indonesia dibandingkan dengan produk serupa dari UE. Kemenangan ini membawa pertanyaan apakah ekspor produk minyak kelapa sawit Indonesia akan kembali meningkat ke Eropa.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik kemenangan tersebut, namun menyadari bahwa hal tersebut tidak akan serta merta membuka pintu ekspor sawit ke Eropa. Keputusan WTO akan diawasi pemerintah untuk memastikan bahwa Eropa tidak lagi mendiskriminasi produk Indonesia.

Kemenangan ini juga dipandang sebagai kemampuan Indonesia dalam melawan kebijakan diskriminatif perdagangan dari negara lain. Airlangga optimis bahwa perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Eropa melalui IEU-CEPA bisa segera mencapai kesepakatan setelah kemenangan ini.

Sebelumnya, ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Eropa mengalami penurunan, dipicu oleh kampanye negatif tentang sawit dari negara-negara UE. Indonesia pun menggugat kebijakan UE yang dianggap menghambat akses pasar kelapa sawit. Dengan kemenangan ini, linimasa penyelesaian perjanjian dan ekspor kelapa sawit ke Eropa menjadi lebih optimis.

Dengan adopsi laporan Panel dalam waktu 20-60 hari, putusan WTO yang memihak Indonesia akan mengikat UE untuk mematuhi kebijakan yang lebih adil terhadap produk kelapa sawit. Kesepakatan ini diharapkan membuka jalan bagi peningkatan ekspor kelapa sawit Indonesia ke Eropa dalam waktu dekat.